Minggu, 25 Oktober 2009

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN KEHILANGAN

  1. PENGERTIAN

Kehilangan merupakan suatu kondisi dimanan seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah dimiliki.

  1. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI KEHILANGAN, TERGANTUNG ;

1. Arti dari kehilangan

2. Sosial budaya

3. kepercayaan / spiritual

4. Peran seks

5. Status social ekonomi

6. kondisi fisik dan psikologi individu

  1. KEHILANGAN DIBAGI DALAM 2 TIFE ;
  1. Aktual atau nyata

Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, misalnya amputasi, kematian orang yang sangat berarti / di cintai.

  1. Persepsi

Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya; seseorang yang

berhenti bekerja / PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi

menurun.

  1. FAKTOR MENYEBAB KEHILANGAN:

1. Kehilangan orang yang dicintai / dihormati

Bersifat permanent ==> tidak dapat kontak personal.

2. Kehilangan kesejahteraan fisik, psikologik dan social.

3. Kehilangan objek diluar diri sendiri

4. Kehilangan karena perpisahan dengan lingkungan yang dikenal.

  1. RENTANG RESPON KEHILANGAN

1. Fase denial

a. Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan

b. Verbalisasi;” itu tidak mungkin”, “ saya tidak percaya itu terjadi ”.

c. Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah.

2. Fase anger / marah

a. Mulai sadar akan kenyataan

b. Marah diproyeksikan pada orang lain

c.Reaksi fisik; muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal.

Perilaku agresif.

3. Fase bergaining / tawar- menawar.

a. Verbalisasi; “ kenapa harus terjadi pada saya ? “ kalau saja yang sakit bukan saya “ seandainya saya hati-hati “.

4. Fase depresi

a. Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa.

Gejala ; menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun.

5. Fase acceptance

a. Pikiran pada objek yang hilang berkurang.

b. Verbalisasi ;” apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh”, “ yah, akhirnya saya harus operasi “

  1. PENGKAJIAN

Data yang dapat dikumpulkan adalah:

a. Perasaan sedih, menangis.

b. Perasaan putus asa, kesepian

c. Mengingkari kehilangan

d. Kesulitan mengekspresikan perasaan

e. Konsentrasi menurun

f. Kemarahan yang berlebihan

g. Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain.

h. Merenungkan perasaan bersalah secara berlebihan.

i. Reaksi emosional yang lambat

j. Adanya perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas.

Dari data yang diperoleh dapat dirumuskan diagnosa keperawatan: Gangguan hubungan interpersonal berhubungan dengan berduka disfungsional.

  1. INTERVENSI :

Tujuan Umum;

Klien mampu melakukan hubungan interpersonal tanpa hambatan.

Tujuan khusus;

Klien mampu;

a. Mengungkapkan perasaan berduka

b. Menjelaskan makna dari kehilangan

c. Menerima kenyataan kehilangan dengan perasaan damai.

d. Membina hubungan baru yang bermakna.

e. Mendapatkan dukungan keluarga dalam mengatasi kehilangan.

Tindakan keperawatan ;

1.1. lakukan pendekatan dengan prinsip hubungan perawat – klien yang terapiutik

• Empati dan perhatian

• Jujur dan tepati janji

• Terima klien apa adanya

1.2. Beri dorongan klien mengungkapkan perasaan berdukanya

1.3. Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien, jangan menghukum / menghakimi.

2.1. Tingkatkan kesadaran klien terhadap kenyataan kehilangan.

2.2. Diskusikan dengan klien respon marah, sedih, perasaan bersalah merupakan hal yang wajar bila seseorang mengalami kehilangan.

2.3. beri dukungan secara non verbal seperti; memegang tangan , menepuk bahu.

2.4. Amati perilaku verbal dan non verbal selama klien bicara.

3.1. sediakan waktu untuk kontak dengan klien secara teratur

3.2. ajarkan pada klien tentang tahap-tahap berduka yang normal dan perilaku yang berhubungan dengan setiap tahapan.

3.3. dorong klien untuk berbagi rasa dengan sumber-sumber yang tersedia untuk saling berbagi.

Bantu klien dalam berinteraksi dengan orang lain di lingkungannya.

Bantu mengidentifikasi aktifitas yang disukai dan dorong klien untuk melaksanakannya

Libatkan klien dalam aktivitas motorik

Beri umpan balik positip atas keterlibatan klien dalam aktivitas.

5.1. Diskusikan dengan keluarga tentang proses berduka yang dialami klien dan ajarkan

ada keluarga tahapan berduka serta cara untuk mengatasinya.

5.2. Anjurkan keluarga untuk memberikan perhatian kepada klien, mendengarkan

ungkapan klien berkaitan dengan pengalaman kehilangan.

  1. EVALUASI
    Respon klien dinilai berdasarkan pertanyaan dibawah ini :

1. Apakah klien sudah dapat mengungkapkan perasaannya secara spontan ?
2. Apakah klien dapat menjelaskan makna kehilangan terhadap hidupnya ?
3. Apakah klien mempunyai system pendukung untuk mengungkapkan perasaannya ?

4. Apakah klien menunjukan tanda-tanda penerimaan terhadap kenyataan kehilangan ?

5. Apakah klien sudah dapat membina hubungan baru yang bermakna dengan orang lain

6. Apakah klien sudah mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah yang dihadapi akibat kehilangan ?

DAFTAR PUSTAKA :

1. Marmis.Wf: catatan ilmu kedokteran jiwa, Airlangga University Press,

surabaya 1994

2. Residen bagian Psikiatrik UCLA; Buku saku Psikiatrik, ECG, Jakarta 1997.

3. Maslim. Rusdi; Diagnosis Gangguan Jiwa> Rujukan Ringkasan dari PPDGJ –

II.Jakarta 1997.

4. Ingram.et.al: Catatan kuliah Psikiatrik, ed 6.ECG, Jakarta 1995

5. Stuart and Sundeen; Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed.3 ECG. Jakarta 1998.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar